Alek Gugi Gustaman, SKM

1.   Pengertian

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit paru-paru progresif yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran pernapasan. Kondisi ini bersifat kronis dan berkembang secara perlahan seiring waktu, menyebabkan kesulitan bernapas. PPOK mencakup dua kondisi utama, yaitu bronkitis kronis dan emfisema. Bronkitis kronis ditandai dengan peradangan dan produksi lendir berlebihan di saluran napas, sementara emfisema mengacu pada kerusakan alveolus di paru-paru.

2.   Penyebab

Penyebab utama PPOK adalah paparan jangka panjang terhadap iritan yang merusak paru-paru. Faktor-faktor penyebab utama meliputi:

·         Merokok aktif atau pasif

·         Polusi udara

·         Paparan debu dan bahan kimia di lingkungan kerja

·         Infeksi saluran pernapasan berulang

·         Faktor genetik, seperti defisiensi alpha-1 antitrypsin

3.   Tanda dan Gejala

PPOK berkembang secara perlahan dan gejalanya seringkali muncul setelah kerusakan paru-paru yang signifikan. Gejala umum meliputi:

·         Sesak napas, terutama saat beraktivitas

·         Batuk kronis yang disertai dahak

·         Mengi (suara napas berbunyi)

·         Kelelahan

·         Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

·         Infeksi saluran pernapasan yang sering kambuh

4.   Pencegahan

Pencegahan PPOK berfokus pada pengurangan faktor risiko dan menjaga kesehatan paru-paru. Langkah-langkah pencegahan meliputi:

·         Berhenti merokok dan menghindari asap rokok

·         Mengurangi paparan polusi udara

·         Menggunakan alat pelindung diri di lingkungan kerja yang berisiko

·         Menjaga kebersihan lingkungan

·         Melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia

·         Menjalani gaya hidup sehat dengan olahraga teratur dan pola makan seimbang

5.   Komplikasi

PPOK yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

·         Infeksi saluran pernapasan berulang

·         Gagal napas

·         Hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di arteri paru-paru)

·         Penyakit jantung koroner

·         Depresi dan kecemasan akibat keterbatasan aktivitas

6.   Penanganan

Meskipun PPOK tidak dapat disembuhkan, pengelolaan yang tepat dapat memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Penanganan PPOK meliputi:

·         Berhenti merokok sebagai langkah utama

·         Terapi obat, seperti bronkodilator, kortikosteroid inhalasi, dan mukolitik

·         Terapi oksigen bagi pasien dengan hipoksemia

·         Rehabilitasi paru untuk meningkatkan kapasitas fisik

·         Pembedahan (pneumonektomi atau transplantasi paru) pada kasus yang sangat berat

·         Pemantauan rutin dan perawatan suportif

Apabila Anda mengalami gejala-gejala dari penyakit di atas, silakan berkonsultasi dengan untuk berkonsultasi dengan dokter FAHMI ADHI PRASETYA, Sp.P di RS Radjiman Wediodiningrat.

RS Radjiman Wediodiningrat juga menyediakan beragam layanan mulai dari konsultasi dengan dokter umum dan dokter Spesialis hingga Medical Check Up (MCU). Anda dapat memeriksa jadwal dokter di RS Radjiman Wediodiningrat dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui daftar online yang dapat diakses pada link https://daftar.rsjrw.id/index.php/daftar/daftar_rajal atau bisa langsung datang Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) yang melayani 24 Jam. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di RS Radjiman Wediodiningrat.

Daftar Pustaka

1.    Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease. (2023). "Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease."

2.    World Health Organization. (2022). "Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)."

3.    Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2021). "Panduan Tata Laksana PPOK di Indonesia."

4.    Mayo Clinic. (2023). "Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)."

5.    National Heart, Lung, and Blood Institute. (2022). "COPD: Causes, Symptoms, Diagnosis, and Treatment."