Noerul Ikmar, S.KM

 

Merokok rupanya sudah menjadi kegiatan yang dinormalkan dalam masyarakat. Kegiatan merokok seolah makanan sehari-hari yang lazim ada dalam setiap aktivitas. Bahaya dari rokok seakan tidak dipedulikan lagi. Dampak dan risiko dari paparan rokok yang tergaung di berbagai media tidak mengurungkan niat seseorang untuk merokok.

Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah perokok di Indonesia. Menurut laporan Global Adult Tobacco Survey (GATS) Indonesia Tahun 2021, 34.5% orang dewasa di Indonesia adalah perokok. Dalam temuannya, selama kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang, yaitu dari 60,3 juta pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada tahun 2021. 

Selain dari jumlah perokok, usia dan gender perokok juga tidak terbatas pada orang dewasa atau jenis kelamin tertentu. Rokok dewasa ini sudah merambah berbagai kalangan, usia dan juga golongan. Setidaknya, ada dua tipe perokok yang signifikan dalam mempengaruhi kesehatan pernafasan yaitu perokok aktif dan perokok pasif. 

Perokok aktif adalah seseorang yang dalam satu hari mengkonsumsi rokok secara rutin. Seseorang tetap dikatakan sebagai perokok aktif meskipun hanya merokok satu batang atau sedikit saja asal menghembuskan asap rokok. Sebagian besar perokok aktif sudah mengalami ketergantungan terhadap rokok. Perokok aktif akan mencari cara untuk merokok tanpa mengenal waktu dan tempat. hal ini yang memicu timbulnya istilah dari perokok pasif.

Perokok pasif merupakan orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Paparan ini bisa saja intens meskipun tidak disengaja. Hal ini dikarenakan sebagian besar asap rokok dari perokok aktif akan dilepaskan di udara sehingga dapat terhirup oleh orang-orang di sekitar. 

Orang yang sering terkena asap rokok memiliki risiko sebesar 20-30% mengidap masalah pada paru-paru. Dampak yang ditimbulkan oleh asap rokok pada perokok aktif sama bahayanya dengan perokok pasif. Menurut WHO, diperkirakan terdapat 600.000 kematian per tahun di seluruh dunia akibat perokok pasif. Oleh karena itu, perokok pasif merupakan ancaman yang tidak boleh disepelekan. 

Memang sulit untuk menghindarkan diri menjadi perokok pasif mengingat asap rokok berbentuk partikel kecil yang mudah terhirup oleh sekitar. Beberapa hal berikut dapat kita lakukan untuk meminimalkan polusi asap rokok. Yang pertama menghindari kumpulan orang yang merokok. Kita dapat memilih ruangan ber-AC atau ruangan bebas rokok ketika ada di tempat umum seperti restoran atau tempat hiburan lainnya. Apabila ada orang yang merokok di kawasan yang tidak seharusnya, kita boleh menegur dengan sopan. Apalagi, apabila ada keluarga yang merokok di area rumah. Yang terakhir, kita dapat mengusahakan untuk selalu memakai masker di tempat umum guna mengurangi paparan asap rokok dan polusi udara yang lainnya.

 

Sumber Foto:

https://www.freepik.com/free-photo/closeup-shot-person-puffing-cigarette-surrounded-with-smoke_10758888.htm

 

Referensi:

 

Rifqy, M., Handayani, N. F., Agustin, A., Rahmah, R., & Setyaningrum, R. (2022). Program STAR (Sehat Tanpa Asap Rokok) Penyuluhan Mengenai Bahaya Rokok bagi Perokok Aktif dan Pasif. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(3), 1569-1573.