Penulis  : Fairuz Iman Haritsah, S. KM

Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 sebagian besar merupakan bahan kimia yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti detergen, pemutih pakaian, kapur barus, minyak tanah, bensin, oli, gas LPG dan sebagainya. Namun, apa sebenarnya B3 itu? Menurut Permenkes No. 66 Tahun 2016, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlah, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup serta mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup di sekitarnya. Singkatnya, B3 merupakan bahan yang memiliki potensi bahaya bagi manusia dan lingkungan.

Masing-masing B3 memiliki potensi bahaya yang berbeda. Bahaya tersebut dapat diidentifikasi melalui simbol B3. Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun, kategori B3 dan simbolnya antara lain :

1.

Simbol ini menunjukkan bahan yang mudah mengeluarkan panas dengan cepat disertai dengan pengimbangan kehilangan panas, sehingga menyebabkan kecepatan reaksi yang menimbulkan nyala. Bahan ini dapat berupa :

a.    Bahan yang meningkat suhunya jika kontak dengan udara pada temperatur ambien

b.    Bahan padat yang mudah terbakar jika kontak dengan sumber api

c.    Bahan gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal

d.    Bahan yang mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika bercampur atau kontak dengan air/udara lembab

e.    Bahan padat dan cair yang memiliki titik nyala di bawah 0ºC dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35ºC

f.     Bahan padat atau cair yang memiliki titik nyala 0ºC – 21ºC

g.    Bahan cair yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 60ºC akan menyala apabila terjadi kontak dengan sumber nyala api pada tekanan udara 760 mmHg

h.    Aerosol yang mudah menyala

i.      Peroksida organik.

2.

 

Simbol ini menunjukkan bahan bersifat aktif mengoksidasi sehingga menimbulkan reaksi keluar panas. Simbol ini menunjukkan bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau menimbulkan api jika bereaksi dengan bahan kimia lainnya, terutama bahan-bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam keadaan hampa udara.

3.

Simbol ini menunjukkan bahan yang bersifat beracun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut. Sifat racun dalam bahan memiliki beberapa Tingkat yang ditentukan berdasarkan uji LD50.

4.

Simbol ini menunjukkan bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja, bersifat sangat asam dan sangat basa (pH ≤ 2 dan ≥ 12,5)

5.

Simbol ini menunjukkan bahan dengan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:

a.    karsinogenik yaitu penyebab sel kanker

b.    teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio

c.    Mutagenik yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah genetik

d.    Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik

e.    Toksisitas terhadap sistem reproduksi

f.     Gangguan saluran pernafasan. 

 

Simbol ini menunjukkan bahan yang dapat mengakibatkan peradangan pada kulit dan selaput lendir jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus. Bahan dengan simbol ini dapat menyebabkan alergi dan iritasi serius pada organ yang terkenan kontak langsung.

 

Simbol ini untuk menunjukkan bahan yang dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan kimia ini dapat merusak organisme perairan atau bahaya lain seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC = Chlorofluorocarbon) serta persisten di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated Biphenyls).

 

Simbol ini menunjukkan bahan yang bertekanan tinggi dan dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat menyebabkan kebakaran.

 

Simbol ini untuk menunjukkan bahan yang apabila terjadi kontak pada tubuh, baik melalui pernafasan atau mulut dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.

 

Sumber Foto :

1.    https://www.kompas.com/skola/image/2022/11/05/153000969/simbol-bahan-kimia-berbahaya-dan-penjelasannya?page=1

Referensi       :

1.    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit

2.    Environment Indonesia Center. (2020). Apa itu B3? Apa saja simbolnya?. Diakses dari https://environment-indonesia.com/articles/apa-itu-b3-apa-saja-simbolnya/