MENGENAL CEDERA ROTATOR CUFF
- Kamis, 16 Mei 2024
- Post by PKRS
- 1.788 kali
- SHARE
Alek Gugi Gustaman,SKM
Cedera rotator cuff merupakan masalah yang sering dihadapi, terutama oleh mereka yang aktif secara fisik atau memiliki pekerjaan yang melibatkan gerakan bahu yang berulang seperti atlet bulu tangkis, tenis, dan baseball. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu rotator cuff, gejala, penyebab, serta perawatan yang dapat membantu pemulihan.
Cedera rotator cuff adalah salah satu penyebab umum munculnya keluhan nyeri bahu dan kelumpuhan pada orang dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun. Rotator cuff adalah sekelompok tendon dan otot yang mengelilingi bahu dan menghubungkan tulang lengan atas (humerus), tulang belikat (skapula), dan tulang selangka (klavikula).
Apa itu Rotator Cuff?
Bahu manusia tersusun dari tiga tulang, yaitu tulang lengan atas (humerus), tulang belikat (skapula), dan tulang selangka (klavikula). Dalam hal ini, rotator cuff berfungsi untuk menjaga humerus agar tetap berada di posisinya sekaligus untuk menstabilkan dan menunjang pergerakan sendi bahu (mengangkat tangan ke atas, memutar bahu ke arah dalam, dan lain-lain).
Rotator cuff terdiri dari empat tendon yang bersatu sebagai penutup untuk melindungi ujung tulang lengan atas (humerus). Antara rotator cuff dan tulang di atas bahu (akromion), ada semacam kantong pelumas yang disebut bursa.
Pelumas ini memungkinkan tendon rotator cuff untuk bergerak ke segala arah dengan leluasa saat seseorang menggerakkan lengannya. Namun, jika salah satu dari tendon rotator cuff mengalami cedera atau gangguan, bursa pun juga bisa ikut meradang dan menimbulkan rasa nyeri.
Gejala Cedera Rotator Cuff
Merasakan nyeri : Nyeri dapat terjadi secara berulang, terutama jika sedang melakukan aktivitas tertentu.
Penurunan Kekuatan : Kesulitan dalam melakukan gerakan tertentu atau mengangkat benda yang ringan.
Keterbatasan Gerakan : Kesulitan dalam menggerakkan lengan ke atas atau ke samping.
Popeye Sign: Pemotongan otot di daerah bahu yang dapat terlihat seperti tampilan ‘lengan bayi’ (Popeye) saat mengkontraksi otot biceps.
Kesulitan mengangkat lengan atau menggerakkan lengan ke arah tertentu.
Nyeri yang terasa seakan-akan seperti baru saja terbentur benda tumpul dalam bahu dan dapat memburuk pada malam hari.
Rasa lemas yang menyeluruh pada bahu.
Tidak mampu mengangkat beban yang biasanya dapat dilakukan.
Munculnya bunyi “krek” atau sensasi berderak saat menggerakkan bahu.
Penyebab
Aktivitas Berulang : Pekerjaan atau olahraga yang melibatkan gerakan berulang pada bahu dapat meningkatkan risiko cidera.
Penuaan : Proses penuaan menyebabkan penurunan elastisitas dan kekuatan tendon, meningkatkan risiko cidera.
Beban Berlebihan : Mengangkat benda yang terlalu berat atau melakukan aktivitas yang melebihi kapasitas bahu dapat menyebabkan cidera.
Ketidakseimbangan Otot : Kelebihan beban pada satu sisi bahu atau postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan cidera rotator cuff.
Faktor Risiko Rotator cuff
Pekerja yang berisiko untuk terkena sindrom rotator cuff adalah pekerja yang dibutuhkan untuk memindahkan beban berat berulang kali di atas kepala mereka, seperti pelukis, tukang las, pekerja piring, dan pekerja rumah jagal. Sindrom ini juga telah dilaporkan pada operator mesin jahit. Hal ini juga dapat terjadi pada atlet yang terlibat dalam olahraga seperti berenang, tenis, badminton, angkat besi, dan bisbol di mana lengan berulang kali mengangkat di atas kepala. Pada usia yang lebih muda lebih mungkin untuk mengalami sindrom rotator cuff sebagai akibat dari trauma, ketidakstabilan sendi bahu, atau ketidakseimbangan otot. Pada orang tua, sindrom ini lebih sering berhubungan dengan memakai kronis dan degenerasi bahu. Rotator cuff syndrome paling umum terjadi di lengan yang lebih dominan.
Komplikasi Cedera Rotator Cuff
Apabila cedera pada rotator cuff tidak kunjung memperoleh penanganan yang tepat, pasien berisiko mengalami sejumlah komplikasi, seperti:
Nyeri yang berkepanjangan.
Penurunan fungsi sendi bahu.
Mengalami adhesive capsulitis atau frozen shoulder.
Ketidakmampuan untuk bergerak secara permanen.
Pengobatan Cedera Rotator Cuff
Cedera pada rotator cuff adalah kondisi medis yang dapat disembuhkan. Pengobatan cedera rotator cuff sendiri akan didasarkan pada tingkat keparahan masing-masing penderita. Berikut penjelasannya.
1. Pengobatan Nonbedah
Dalam kasus yang ringan, penderita dapat melakukan perawatan mandiri yang meliputi:
· Istirahat dan hindari menggerakkan bahu selama masa pemulihan.
· Menghindari segala aktivitas yang dapat memicu nyeri bahu.
· Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, aspirin, dan naproxen.
· Melakukan latihan fisik tertentu untuk memperkuat dan meningkatkan fleksibilitas bahu.
· Melakukan terapi fisik atau fisioterapi.
· Memperoleh injeksi steroid sesuai dengan anjuran dokter.
2. Pengobatan Bedah
Apabila pengobatan non-bedah tidak efektif, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk menjalani prosedur bedah. Pada umumnya, tindakan operasi direkomendasikan bagi pasien yang mengalami:
· Penurunan fungsi bahu secara signifikan.
· Cedera telah berlangsung selama 6–12 bulan tanpa adanya perbaikan kondisi.
· Robekan pada tendon cukup besar (lebih dari 3 cm).
· Robekan pada tendon disebabkan oleh cedera akut yang baru saja terjadi.
Cedera ini dapat menjadi tantangan yang nyata, tetapi dengan pemahaman yang baik tentang faktor risiko, gejala, dan opsi perawatan, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya cedera atau memulihkan diri dengan cepat setelah mengalami cedera. Apabila kamu ingin berkonsultasi terkait cedera rotator cuff ataupun cedera olahraga lainnya, kamu bisa segera buat janji dengan Dokter Spesialis di RS Radjiman Wediodiningrat bersama dokter Spesialis Rehab Medik yaitu dr. Azizati Rochmania, Sp. KFR setiap hari Senin pukul 10.00-14.00 WIB dan hari Kamis pukul 08.30 – 10.00WIB. Dan apabila hanya ingin terapi yang tidak membutuhkan konsultasi dokter dapat berkunjung pada hari Senin – Jum’at pada Jam kerja yang dapat melayani pelanggan JKN, Asuransi BRI Life dan Pembayaran Mandiri.( https://rsjrw.id/news/konsultasikan-masalah-fisikmu-dengan-dokter-spesialis-rehabilitasi-medik-rsrw ) RS Radjiman Wediodiningrat juga menyediakan layanan sore hari bagi anda yang sibuk pada jam kerja yaitu layanan Prohealth Fisioterapi, untuk informasi lebih lengkapnya dapat mengakses https://rsjlawang.com/main/fasilitas/prohealth. Salam sehat !!
Sumber :
Mantiri, A., Kambey, G., & Sekeon, S. A. 2018. Rotator Cuff Syndrome. Jurnal Sinaps, 1(3), 51-58.
PERDANA, D. A. 2022. Pengaruh Myofascial Release Technique Terhadap Tingkat Nyeri Pada Tendinitis Supraspinatus Otot Rotator Cuff Pekerja Angkut Barang Di Pelabuhan Semayang Balikpapan. Jurnal Physio Research Center, 2(1), 44-50.
Festiawan, R. 2021. Terapi dan Rehabilitasi Cedera Olahraga. Preprint.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3240/bagaimana-penanganan-rotator-cuff
https://flexfreeclinic.com/infokesehatan/detail/45?title=rotator-cuff-tear
https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/cedera-rotator-cuff