M. Yusuf

Musim hujan telah tiba, meskipun dengan intensitas yang masih rendah tetapi sudah memberikan harapan dan kesegaran. Musim hujan banyak ditunggu orang di sejumlah daerah di Indonesia yang mengalami kekeringan. Awal musim hujan selain membawa kebahagian juga membawa bebarapa penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat diantaranya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Demam Berdarah Dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina dengan ciri khasnya, berwarna hitam belang-belang putih disekujur tubuhnya. Beberapa orang bilang nyamuk ini nyamuk elit, dinamai nyamuk elit karena nyamuk ini tidak suka hidup dilingkungan yang kotor; tetapi dilingkungan yang bersih. Nyamuk ini bersarang dan bertelur di tempat penampungan atau genangan air bersih yang tidak mengalir, seperti vas bunga berair, bak kamar mandi, penampungan air dan talang air. Di lingkungan luar rumah tempat favoritnya adalah ban bekas yang tidak terpakai dan di lubang pohon. Satu lagi tempat yang jarang disadari oleh masyarakat dan bisa menjadi tempat bertelur adalah tempat minum burung.

 

Nyamuk dapat bertelur di dalam maupun di luar rumah, hanya nyamuk betina yang bisa menularkan virus dengue. Nyamuk betina dapat mengeluarkan 100 telur dalam sekali bertelur. Telur terlihat seperti kotoran hitam, telur ini sangat lengket di dinding penampungan air dan dapat bertahan tanpa air sampai 8 bulan. Dengan demikian, jika tempat penampungan terisi air kembali karena hujan maka telur akan menetas kembali. Itulah sebabnya kita diminta untuk membersihkan tempat penampungan air dan menyikatkan. Proses dari telur sampai menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu 1,5 minggu hingga 2 minggu, kadang 1 bulan tergantung kondisi lingkungan. Nyamuk Aedes Aegypti aktif pada pagi dan sore hari, antara jam 09.00-10.00 WIB dan 16.00-17.00 WIB.

 

Gejala DBD

Gejala Demam berdarah umumnya: Demam tinggi hingga 40 °C, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri perut, mual muntah, ruam kulit, perdarahan di gusi, mimisan dan munculnya bintik-bintik kemerahan di kulit. Saat ini ada perubahan gejala DBD, demam tak kunjung sembuh walaupun sudah diberi obat penurun panas, istirahat yang cukup dan vitamin dapat dicurigai sebagai DBD; walaupun tidak menunjukkan bintik-bintik kemerahan pada kulit. Berbeda dengan demam karena flu biasa yang bisa diobati dengan obat penurunan panas, istirahat yang cukup, vitamin dan makan yang banyak akan mengalami perbaikan.

 

Pencegahan:

Langkah yang paling murah dan efektif adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui Langkah 3M plus, bukan dengan fogging (pengasapan). Fogging membutuhkan dana dan hanya membunuh nyamuk dewasa tapi tidak bisa mematikan Jentik dan telur. Berikut 3M Plus:

3M

1.    Menguras tempat penampungan air

2.    Menutup tempat penampungan air

3.    Mendaur ulang barang yang berpotensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk

Plus

a.    Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk dan memelihara ikan pemakan jentik

b.    Memakai obat anti nyamuk dan kawat kasa pada ventilasi rumah

c.    Kerja bakti membersihkan lingkungan

d.    Tidak banyak menggantung pakaian

e.    Memberi abate pada penampungan air yang susah dikuras atau sulit air

 

Penyakit DBD jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi dan berpotensi menyebabkan kematian. Apabila menderita gejala diatas atau curiga gejala demam berdarah dengue dapat memanfaatkan pelayanan Klinik Penyakit Dalam (untuk dewasa) dan Klinik Anak (anak-anak) RS Radjiwan Wediodiningrat.

 

Referensi:

Azizah, Noor dan Rosiana M, Anny. 2022. Promosi Kesehatan 3M Plus upaya Pencegahan Demam Berdarah dan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat. Jurnal Abdimas Indonesia Volume 4 Nomor I (2022) 30-33.

https://promkes.kemkes.go.id/pub/files/files98493Leaflet%20DBD%203M.pdf

 

Sumber gambar: Freepik