Alek Gugi Gustaman, SKM

 

Dalam Islam, seseorang memang dianjurkan untuk membatalkan puasa dengan makanan/minuman yang manis. Namun, tidak boleh berlebihan. Bahkan, hanya menganjurkan sebanyak 3 butir kurma.

Namun, saat ini sudah banyak orang yang sangat gemar dengan makanan/minuman manis. Misalnya, membatalkan puasa dengan minuman serba manis, makan dengan nasi yang berlimpah, serta mengonsumsi hidangan penutup serba manis.

Dilansir dari Instagram @kemenkes_ri, konsumsi minuman manis dalam kemasan di Indonesia sebanyak 20,23 liter per orang.

Bahkan, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan konsumsi minuman manis terbanyak di Asia Tenggara.

Tercatat, dalam 20 tahun terakhir, tingkat konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) meningkat hingga 15 kali lipat. Dari 51 juta liter menjadi 780 juta liter.

Jika diperhitungkan, 1 dari 10 anak-anak di Indonesia mengonsumsi minuman manis sebanyak 1 sampai 6 kali dalam seminggu. Tentu saja, hal ini dapat mengakibatkan seseorang terkena diabetes.

Batasan Jumlah Gula saat Berpuasa

Gula sebagai salah satu nutrisi dan gizi yang ada di menu berbuka puasa. Namun, saat berpuasa, idealnya banyaknya gula yang kamu konsumsi seharusnya tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan, orang dewasa agar mengonsumsi gula tidak lebih dari 12 sendok teh gula bebas per hari, dan kurang dari sendok teh gula bebas per hari untuk manfaat kesehatan tambahan.

Gula bebas mengacu pada gula yang ada dalam permen, tambahkan ke makanan dan minuman olahan, dan gula alami yang ada dalam madu, sirup, jus buah, dan konsentrat buah.

Ketika berpuasa, kamu dapat menikmati waktu makan pada waktu berbuka puasa dan juga sahur. Nah, sebaiknya kamu lebih banyak mengonsumsi gula pada waktu berbuka puasa daripada waktu sahur.

Pasalnya, tubuh kamu kehilangan banyak energi setelah berpuasa selama 12 jam. Nah, mengonsumsi makanan manis bisa mengisi energi kamu kembali dengan cepat.

Hindari mengonsumsi gula yang berlebihan pada waktu makan sahur. Sebaliknya, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat membuat kamu merasa kenyang lebih lama.

Contohnya, makanan yang mengandung serat, karbohidrat kompleks, serta protein. Dengan begitu kamu tidak akan cepat merasa lapar.

 

Cobalah mengatur waktu konsumsi gula saat puasa, misalnya dalam satu hari kamu mengonsumi sebanyak 6 sendok teh gula. Usahakan pada saat sahur kamu mengonsumsi 2 sendok teh, kemudian saat waktu berbuka dan setelah berbuka kamu bisa gunakan 4 sendok teh lainnya.

Berikut ini tips mencegah konsumsi gula berlebih selama bulan puasa:

·         Kurangi tambahan gula saat minum teh dan kopi.

·         Sebaiknya pilihlah air putih atau minuman tanpa pemanis untuk memenuhi kebutuhan asupan cairan saat berpuasa. Boleh saja bila ingin mengonsumsi minuman manis, tapi batasi agar asupan gula dalam sehari tidak berlebihan.

·         Ganti camilan manis dengan buah-buahan segar.

·         Kurangi konsumsi biskuit, kue kering, dan camilan manis lainnya.

·         Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Gula Saat Puasa

Mengkonsumsi gula saat puasa yang berlebihan bisa menimbulkan penyakit, seperti:

1. Obesitas

Salah satu yang menyebabkan obesitas adalah penumpukan lemak di beberapa area tubuh. Salah satu hal yang memicu kemunculan penumpukan lemak dalam tubuh adalah gula.

Nantinya, kandungan lemak yang bertumpuk pada tubuh juga bisa mengakibatkan beberapa penyakit lainnya seperti kelainan jantung.

2. Kerusakan Gigi

Konsumsi gula saat puasa yang berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Beberapa masalah kerusakan pada gigi adalah gigi berlubang. Selain itu, karang gigi juga dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak nyaman pada penderitanya.

3. Diabetes

Penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Biasanya, diabetes menjadi lebih berbahaya jika penyakit ini sudah terkomplikasi dengan penyakit lainnya.

Selain karena pola makan yang kurang baik, diabetes bisa terjadi karena faktor keturunan atau genetik. Oleh sebab itu, jaga asupan gula untuk menghindari risiko penyakit ini.

 

Mulai sekarang, konsumsi makanan yang mengandung pemanis alami seperti buah-buahan.

 

Referesi :

Disadur dari berbagai sumber.