Noerul Ikmar, S.KM

 

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Gejala demam berdarah yang dirasakan penderita dapat meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, ruam kulit, serta pendarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah. Dalam kasus yang parah, demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan berat, penurunan tekanan darah yang drastis, dan kerusakan organ. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus demam berdarah pada tahun 2024 di Indonesia tercatat mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun 2024, sekitar 70.000 kasus demam berdarah dilaporkan, dengan ratusan kematian akibat demam berdarah. Hal ini dikarenakan kewaspadaan mulai berkurang ketika demam turun padahal fase tersebut adalah fase kritis yang banyak menimbulkan komplikasi dengan risiko kematian.

Penyakit ini lebih sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama selama musim hujan ketika populasi nyamuk meningkat. Hingga saat ini belum ada obat khusus untuk demam berdarah. Terapi yang dilakukan terhadap demam berdarah adalah pengobatan pendukung sesuai gejala, seperti pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi dan komplikasi lainnya. 

Demam berdarah ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia.  Tingkat penyebaran demam berdarah di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara. Prevalensi demam berdarah di Indonesia yang cukup tinggi juga dipengaruhi posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis. Kondisi tersebut mendukung kehidupan nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebaran penyakit ini. Upaya pemerintah dalam menghadapi demam berdarah salah satunya adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Upaya pencegahan demam berdarah yang tidak lekang oleh waktu adalah 3M Plus yang mana bermanfaat untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti.

M-1: Menguras

Nyamuk Aedes aegypti tidak suka hidup di tempat yang kotor. Sebaliknya, nyamuk tersebut cenderung berkembang biak di genangan air yang bersih. Menguras tempat-tempat yang dapat menampung air bisa jadi cara optimal untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti. Tempat penampungan air contohnya bak mandi, ember atau bahkan tampungan air di dispenser air minum dapat berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.

M-2: Menutup

Tempat tertentu yang tidak memungkinkan untuk dilakukan kegiatan menguras secara berkala, menutup rapat bisa jadi solusi. Menutup tampungan air dalam ember atau yang lainnya dapat mencegah bertelurnya nyamuk Aedes aegypti. Menutup rapat tempat penampungan air antara lain seperti toren air, kendi, drum atau ember penampung air. Kegiatan ini bisa ditambah dengan pemberian larvasida untuk membunuh larva nyamuk. 

M3-Mengubur

Mengubur atau membuang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat penampungan air. Hal ini juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang tersebut sehingga ruang untuk berkembang biak nyamuk Aedes aegypti dapat dipersempit bahkan dihilangkan. 

Secara keseluruhan, 3M Plus adalah pendekatan menyeluruh dan komprehensif untuk mengurangi risiko penularan demam berdarah dengan melibatkan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan awareness masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi tempat berkembang biak nyamuk. Plus dalam 3M Plus merujuk pada tambahan tindakan lain sebagai pendukung pencegahan gigitan nyamuk, antara lain larvasida, penggunaan obat atau lotion anti nyamuk, menghindari menggantung pakaian di dalam rumah, pemakaian kelambu dan lain-lain. Plus dalam 3M Plus lebih dititikberatkan pada edukasi masyarakat mengenai cara-cara pencegahan lainnya dan pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.

 

Sumber Foto:

https://www.freepik.com/free-vector/mosquito-bite-blood-extraction-from-human-arm_60915457.htm

 

Referensi:

 

Pramudita, R., Waluyo, W., Aprilianti, Y., Darmawan, D., Salsabila, F. P., & Sahrul, M. (2024, November). PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGAN GERAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) MELALUI 3M PLUS. In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ.