Sering Makan Telur Menyebabkan Bisulan, Benar Tidak Ya?
- Jumat, 24 Januari 2025
- Post by PKRS
- 280 kali
- SHARE

M. Yusuf
Telur merupakan salah satu sumber pangan yang populer dan sering dikonsumsi masyarakat kita. Bukan tanpa alasan mengapa telur sangat digemari masyarakat kita, telur mudah didapat, harganya terjangkau, mudah diolah dan bergizi tentunya. Banyak pekerja atau orang sibuk yang menjadikan telur sebagai alternatif sarapan, cukup dengan merebus atau menggoreng baik diceplok atau didadar ditambah kecap atau sambel dengan nasi hangat sudah cukup nikmat. Selain itu, banyak makanan olahan yang bahan bakunya dari telur; misalnya roti, kue, omelet dan lain-lain. Karena multifungsinya dan tingginya permintaan telur, maka pada momen-momen tertentu seperti hari raya, natal dan tahun baru menyebabkan naiknya harga telur.
Telur salah satu sumber protein hewani yang sangat baik untuk dikonsumsi karena banyak mengandung protein, vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan saat ini mengkampanyekan konsumsi protein hewani untuk mencegah stunting, dan telur menjadi salah alternatif sumber protein hewani selain ikan dan daging. Sejalan dengan promosi konsumsi protein hewani, BKKBN juga mengkampanyekan satu telur sehari untuk mencegah stunting. Di beberapa daerah telur diberikan untuk PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada ibu hamil untuk pencegahan stunting. Sebagian masyarakat sangat mendukung program tersebut, tetapi ada juga masyarakat yang berpendapat atau mempunyai kepercayaan bahwa sering makan telur dapat menyebabkan bisulan. Pendapat yang tidak benar ini tentunya harus diluruskan agar tidak menghambat program pemerintah dalam pencegahan stunting. Yang tidak boleh adalah mengkonsumsi telur secara berlebihan.
Menurut The American Journal of Clinical Nutrition yang telah mengadakan penelitian di Amerika, Eropa dan Asia bahwa konsumsi telur dalam jumlah sedang (1 telur per hari) aman, telur merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang aman dan terjangkau dan dapat dimasukkan sebagai bagian dari pola makan sehat. Dari penelitian tersebut juga menyatakan bahwa konsumsi telur tidak ada hubungannya dengan diabetes, jantung coroner, stroke dan lipid darah. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menyatakan atau membuktikan bahwa makan telur menyebabkan bisulan.
Bakteri penyebab bisul adalah staphylococcus aureus pada folikel rambut di kulit, bakteri ini tidak menimbulkan masalah jika tidak perlukaan. Pada kasus tertentu seorang anak bisa saja alergi telur, sistem imun akan melepas histamin sebagai bentuk perlindungan tubuh sehingga memunculkan gejala alergi seperti ruam kemerahan dan gatal-gatal di kulit. Anak dengan alergi telur cenderung menggaruk kulit secara berlebihan sampai luka, hal ini yang menjadi pintu masuk terjadinya bisul.
Konsumsi telur sebanyak 1 butir sehari masuk ketegori aman dan dapat menjadi sumber protein hewani yang berkualitas karena sudah mengandung vitamin A, vitamin D, asam lemak omega 3, asam folat, fosfor, selenium dan unsur gizi yang lain. Yang penting adalah tingkat kematangan dan kebersihan yang harus diperhatikan.
Referensi:
Z. Wulandari* & I. I. Arief. 2022. Review: Tepung Telur Ayam: Nilai Gizi, Sifat Fungsional dan Manfaat. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, Vol. 10 No. 2 Juni 2022, Hlm: 62-68.
https://ajcn.nutrition.org/article/S0002-9165(22)00819-X/fulltext