M. Yusuf

 

Apakah anda pernah atau sering mendengar kata mager? Mager sendiri merupakan kependekan dari malas gerak. Kata-kata mager semakin populer di era yang semakin modern dengan perkembangan teknologi yang canggih, serasa dunia dalam gengggaman. Jaman sekarang memberikan kemudahan bagi semua orang, tidak hanya mudah tetapi cenderung memanjakan. Dahulu orang ingin makan pecel saja harus jalan atau bersepeda pancal menempuh jarak berkilo-kilo meter, tetapi sekarang hanya dengan sambil tiduran dan gerakkan jari di HP bisa pesan lewat aplikasi dan makanan yang dipesan akan datang beberapa waktu kemudian. Hampir didalam segi kehidupan sekarang diiming-imingi dengan hal yang praktis dan mudah, sehingga perilaku masyarakat menjadi kurang gerak dan berkembang menjadi kebiasaan malas gerak.

Mager merupakan salah satu perilaku yang beresiko dan sudah menyerang sebagian besar masyarakat kita. Kecenderungan lebih banyak menghabiskan waktu besama HP, nonton TV, menggunakan komputer atau sekedar tiduran dibandingkan beraktivitas fisik. Teknologi yang bernama HP atau gadget membuat orang lupa waktu, berjam-jam waktu dihabiskan tanpa terasa. Disamping itu, jenis pekerjaan di era teknologi sekarang ini membuat kecenderungan orang juga menjadi untuk malas gerak. Pekerjaan kantoran yang berhubungan dengan laptop, dan berkomunikasi dengan HP contohnya. Jualan yang dulu harus dilaksanakan di pasar sekarang bisa dilakukan sambil tiduran di kamar lewat beberapa aplikasi penyedia (Jualan online). Kebiasaan mager semakin membuat asik ketika didukung dengan ruangan yang berAC, tempat duduk yang empuk, nyaman, bandwith wifi yang cepat, dan sarana komunikasi tanpa bayar.

 

 Malas Gerak dan Obesitas

Mager berdampak pada pertumbuhan tubuh kesamping tidak keatas alias kegemukan / obesitas dan penyakit metabolik. Makanan yang dicerna menghasilkan energi, sedangkan energi yang dikeluarkan saat mager cuma sedikit mengakibatkan terjadinya penumpukan kalori. Kelebihan kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak, jika terjadi penumpukan secara terus menerus akan meningkatkan IMT (Indeks Massa Tubuh) ke kategori berlebih (kegemukan/obesitas). Peningkatan IMT ini akan tambah meningkat jika jenis makanan yang dikonsumsi tidak sehat, seperti makanan yang banyak mengandung kolesterol, tinggi lemak, tinggi gula, tinggi tepung dan cepat saji. Untuk menjaga IMT yang sehat, penting untuk memiliki pola makan seimbang, memperhatikan porsi makan, dan melaksanakan aktivitas fisik secara teratur.

Terdapat korelasi antara malas gerak dengan meningkatnya risiko timbulnya Penyakit Tidak Menular, seperti: kegemukan atau obesitas, penyakit kencing manis atau diabetes mellitus tipe 2, dan penyakit  jantung. Perilaku mager juga berdampak pada penurunan kebugaran tubuh, perilaku interaksi sosial dan prestasi sekolah.

 

 Germas

Dalam rangka mengurangi kebiasaan malas gerak di masyarakat, pemerintah menggalakkan kegiatan aktifitas fisik. Melalui instruksi presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang salah satunya adalah pembudayaan aktifitas fisik, dengan 3 komponen utama dalam aktivitas fisik, yaitu kegiatan sehari-hari, latihan fisik dan olahraga. Aktivitas fisik adalah kegiatan tubuh yang menggerakan otot dan menghasilkan energi dan tenaga. Sehingga dengan demikian, asupan yang masuk dalam tubuh tidak mengendap dan menyebabkan obesitas ataupun penyakit berbahaya lainnya. Aktivitas fisik yang baik dilakukan sebanyak 30 menit setiap hari, ataupun 3-5 hari dalam seminggu. Semua kegiatan aktifitas fisik bisa disesuaikan dengan kondisi dan hobi olahraga dari masing-masing orang. Menumbuhkan minat untuk melakukan aktifitas bisa dengan memilih hobi olahraga yang disukai, misalnya futsal, bulu tangkis, berenang, sepakbola, basket, tenis meja atau voli. Apabila tidak ingin melakukan sendirian, dapat bergabung ke kelompok atau komunitas olahraga, sehingga dapat berinteraksi, diselingi ngobrol dan lebih bersemangat karena ada temannya. Semua aktivitas fisik disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu dan lingkungan. Aktivitas fisik tidak terbatas dengan kegiatan olahraga saja, berbagai hal kecil yang dapat kita lakukan dirumah seperti membersihkan rumah, menyetrika, bermain dengan anak hingga berkebun juga dapat dikategorikan sebagai aktivitas fisik. Contoh aktivitas fisik lain yang dapat dilakukan sehari-hari misalnya: mencuci baju, menyapu, mengepel, bersepeda, berjalan, senam dan peregangan ditempat kerja. Dengan melakukan aktivitas fisik minimal 20-30 menit setiap hari cukup untuk mengurangi dampak buruk dari malas gerak atau mager.

Manfaat aktivitas fisik:

1.        Mengurangi stress dan meningkatkan percaya diri

2.      Memperlancar aliran darah dan kebugaran tubuh

3.      Mencegah diabetes militus

4.      Mengurangi obesitas

5.      Memperbaiki postur tubuh, kelenturan sendi dan kekuatan otot

6.      Bisa interaksi sosial apabila dilakukan di tempat-tempat umum.

 

Cara mengatasi malas gerak

1.        Memberikan edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik

2.      Mendorong aktivitas fisik yang menarik sesuai hobi

3.      Membatasi waktu untuk menonton TV, HP dan game online

4.      Dukungan dari lingkungan sekitar untuk beraktivitas fisik.

5.      Menyediakan faslitas fasilitas umum dan olahraga

6.Mengatasi masalah psikologis terkait malas gerak, apabila anda membutuhkan konsultasi bisa ke Klinik Psikologi Gedung A Lantai 2 RS Radjiman Wediodiningrat.

 

Sumber:

1.        https://upk.kemkes.go.id/new/6-manfaat-aktivitas-fisik

2.      https://musionline.co.id/2574-baca-berita-menghilangkan-sifat-mager-pada-generasi-milenial.html

3.      https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20140615/2511728/kurang-gerak-tingkatkan-resiko-penyakit-tidak-menular-2/