Memahami Dopamine Reset Fasting
- Senin, 15 September 2025
- Post by PKRS
- 8 kali
- SHARE

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, otak kita setiap hari dibanjiri dengan berbagai rangsangan, mulai dari notifikasi media sosial, hiburan digital, hingga makanan cepat saji. Semua hal tersebut memicu pelepasan dopamin, yaitu zat kimia di otak yang berperan dalam memberikan rasa senang dan motivasi. Namun, jika dopamin terus-menerus terpacu, otak bisa mengalami kelelahan dan membuat seseorang sulit menikmati hal-hal sederhana. Untuk mengatasinya, muncul sebuah tren yang dikenal dengan Dopamine Reset Fasting, yaitu metode “puasa” dari hal-hal yang terlalu merangsang otak agar keseimbangannya kembali pulih.
Tujuan
Tujuan utama dari Dopamine Reset Fasting adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap rangsangan berlebihan dan membantu otak kembali sensitif terhadap stimulus alami. Dengan kata lain, metode ini bertujuan mengembalikan kenikmatan sederhana dalam hidup, seperti bercengkerama dengan keluarga, menikmati alam, atau membaca buku tanpa gangguan notifikasi digital.
Cara Kerja
Konsep ini bekerja dengan membatasi aktivitas yang biasanya memicu lonjakan dopamin secara berlebihan, seperti bermain gawai berjam-jam, menonton film tanpa henti, atau konsumsi makanan tinggi gula. Ketika seseorang berhenti atau mengurangi aktivitas tersebut untuk sementara waktu, otak diberi kesempatan untuk “istirahat” dan mengatur ulang sistem dopamin. Setelah periode jeda ini, otak menjadi lebih peka, sehingga stimulus kecil pun bisa kembali terasa menyenangkan.
Manfaat
Beberapa manfaat dari Dopamine Reset Fasting antara lain:
· Meningkatkan fokus dan konsentrasi karena otak tidak lagi terbebani oleh distraksi terus-menerus.
· Mengurangi stres dan kecemasan, sebab aktivitas sederhana dapat kembali memberikan rasa tenang.
· Meningkatkan kualitas tidur, dengan berkurangnya paparan layar dan rangsangan digital di malam hari.
· Membantu mengendalikan kebiasaan buruk, seperti ngemil berlebihan atau kecanduan media sosial.
Contoh Aktivitas
Selama melakukan Dopamine Reset Fasting, seseorang dapat mengganti aktivitas pemicu dopamin berlebih dengan kegiatan sederhana namun menyehatkan, seperti:
* Berjalan kaki di pagi hari tanpa membawa ponsel.
* Membaca buku cetak atau menulis jurnal.
* Melakukan meditasi atau latihan pernapasan.
* Berkebun atau sekadar duduk di halaman rumah menikmati udara segar.
* Meluangkan waktu berbicara langsung dengan keluarga atau sahabat.
Dengan mengganti kebiasaan lama yang penuh stimulasi digital, seseorang dapat menemukan kembali kepuasan dari aktivitas sehari-hari yang sederhana.
Daftar Pustaka
Volkow, N.D., Michaelides, M., & Baler, R. (2019). The Neuroscience of Drug Reward and Addiction. Physiological Reviews, 99(4), 2115–2140.
Campbell, J. (2021). Dopamine Nation: Finding Balance in the Age of Indulgence. Dutton Publishing.