M. Yusuf

Kecanggihan teknologi informasi membawa perubahan perilaku atau gaya hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, misalkan dalam cara bekerja, berkomunikasi dan berolah raga. Perubahan ini akan membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif yang dirasakan, misalkan cara bekerja kita akan lebih cepat, efektif dan efisien; dulu untuk merencanakan atau membahas suatu kegiatan yang melibatkan lintas program atau lintas sektor kita harus mempersiapkan ruangan, konsumsi dan lain-lain. Sekarang kegiatan tersebut bisa kita lakukan lewat online atau daring dengan aplikasi zoom, Microsoft team atau lainnya. Disisi lain ada dampak negatif yang harus dicegah atau diminimalkan, misalkan saat rapat via zoom beberapa orang senang menggunakan headset; atau saat kegiatan lain seperti olah raga, telpon, video call, akses medsos dan menonton film dengan headset dalam jangka waktu lama dan volume yang keras.

Beberapa alasan mengapa penggunaan headset disukai sebagian masyarakat, suara headset lebih jernih, lebih konsentrasi dan tidak terganggu suara yang lain. Pada umumnya penderita tidak menyadari bahwa penderita mengalami gangguan pendengaran dan seringkali gangguan pendengaran ini tidak terdeteksi sehingga penanganannya terlambat. Efek penggunaan headset dalam jangka waktu lama memang tidak langsung terasa tetapi lama kelamaan akan terjadi penurunan kepekaan pendengaran.

Langkah awal sebagai deteksi dini, kita bisa mempertimbangkan tanda berikut, apakah kita termasuk orang yang mengalami gangguan pendengaran:

  1. Sering menyakan HP atau TV dengan volume tinggi
  2. Telingga berbunyi atau berdengung
  3. Sering meminta lawan bicara kita untuk mengulangi pembicaraan yang berlangsung
  4. Ada orang lain yang memberitahu kita bahwa volume bicara kita keras / tinggi (tidak dalam kondisi marah)
  5. Sulit mengikuti pembicaraan yang sedang berlangsung
  6. Sulit mendengar percakapan di tempat yang ramai
  7. Sulit mendeteksi arah sumber suara

Beberapa dampak peggunaan headset dengan volume keras dan jangka waktu lama:

  1. Sakit pada telinga, biasanya terdengar dengungan baik yang terus menerus atau muncul hilang
  2. Kehilangan kepekaaan pendengaran atau bahkan sampai tuli
  3.  Tuli sesaat, dirasakan sesaat setelah pemakaian headset dengan suara keras karena telinga beradaptasi lagi dengan suara biasa
  4. Infeksi telinga, jika headset digunakan bergantian orang, memungkinkan perpindahan kuman. Pada saat pemakaian headset yang lama lubang telinga akan tertutup. Bisa timbul gatal dan nyeri.
  5. Menyebabkan kecelakaan, pemakaian headset dengan suara keras sehingga tidak fokus dengan kondisi sekitar dapat mengakibatkan kecelakaan.
  6. Tuli sensorineural, tuli ringan, tuli sedang, otalgia dan tinitus.

Hasil penelitian Risa Hude Umar et al.  tentang Pengaruh Kebiasaan Penggunaan Headset terhadap Gangguan telinga, menunjukkan ada pengaruh kebiasaan penggunaan headset  terhadap gangguan telinga.

Penggunaan headset tidak dilarang, tetapi perlu diperhatikan volume dan lama waktu penggunaan headset. Jangan dengan volume terlalu keras dan tidak dalam jangka waktu yang lama. Usahakan penggunaan headset bergantian antara telinga kanan dan kiri dengan volume tidak melebihi 60% dari volume maksimal.

Bagi anda yang memiliki keluhan yang berhubungan dengan gangguan pendengaran, anda dapat berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan di layanan Klinik THT-KL Rumah Sakit Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Referensi:

Umar, H. Risa. (2023). Pengaruh Kebiasaan Penggunaan Headset terhadap Gangguan telinga.   Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol.3 No.10 (Oktober, 2023):   E-ISSN: 2808-9146. https:// https://fmj.fk.umi.ac.id/index.php/fmj/issue/view/26

https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2023/02/28/1296/ketahui-cara-menjaga-kesehatan-telinga-yang-tepat.html

Sumber gambar: Freepik